Kamis, 23 September 2010

Desa baru untuk New ComDev 2010

Setelah dilakukannya pengkajian lapangan oleh Tim Assessment ComDev BEM UI 2010, yang juga dibantu oleh beberapa panitia ComDev BEM UI 2010, ke tiga tempat calon pilihan untuk Desa Binaan baru New ComDev 2010 yaitu Desa Sukmajaya-Bogor, Kampung Gedong-Depok, dan Kampung Lio-Depok. Akhirnya telah terpilih Desa Sukmajaya-Bogor, sebagai Desa Baru Binaan Community Development BEM UI.

Bertempat di RT 02 RW 07, Kecamatan Tajur Halung, Desa Sukmajaya, Bogor-Jawa Barat.Berikut informasi seputar Desa Binaan Baru Community Development BEM UI 2010:

  • Terletak di daerah Bogor dengan luas enam hektar, merupakan kawasan paling belakang dalam kelurahan yang berbatasan langsung dengan Desa Bojong.
  • Mencakup lahan kosong yang luas dan belum terolah.
  • Topografi mendukung: wilayah dilingkari sungai dan vegetasinya masih banyak
  • Kawasan pemukiman sederhana.
  • Listrik baru masuk hingga ke sudut-sudut desa empat tahun lalu.
  • Total 92 KK dengan 12 KK di bagian pojok desa dengan kondisi memprihatinkan.
  • Perbandingan penduduk asli dan pendatang = 4:6
  • Transportasi, aksesnya cukup minim. Karena belum terdapat angkutan umum yang menuju ke lokasi, sehingga cara yang memungkinkan untuk menjagkau tempat adalah menggunakan transportasi pribadi atau berjalan kaki.

***

  • Mayoritas masyarakatnya memiliki level ekonomi menengah ke bawah.
  • Tipikal pekerjaan : Beragam. Seperti, petani, buruh, pegawai swasta, dll.
  • 12 KK di belakang bekerja sebagai pemulung.
  • Terdapat pertanian palawija sederhana, akan tetapi belum dikembangkan secara maksimal, terlebih lagi mereka, para petani, belum memiliki pengetahuan teknik pemasaran yang baik.
  • Masalah ekonomi menghambat kegiatan pendidikan disana. Karena walaupun sekolah gratis, namun tidak begitu dengan sarana pelengkap pendidikan. Seperti, alat tulis, buku-buku penunjang, seragam, dll.

***

  • Karang Taruna pernah dibentuk, namun tidak berjalan. Belum terdapat Remaja Masjid.
  • Terdapat pengajian rutin dan arisan sebagai sarana silaturahmi antar warga.

***

  • Belum pernah ada wabah penyakit tertentu.
  • Fasilitas sanitasi cukup baik
  • Akan tetapi, pada 12 KK di belakang, kesadaran sanitasi dan kesehatan masih sangat rendah.
  • Kesadaran membuang sampah pada tempatnya masih rendah.
  • RS terdekat : RS Cibinong.
  • Belum terdapat posyandu resmi.
  • Kesulitan dalam mendapatkan bidan àakibatnya banyak yang menggunakan dukun beranak.
  • Penyuluhan kesehatan diadakan di kantor kelurahan yang cukup jauh, sehingga warga banyak yang malas untuk mengikuti penyuluhan-penyuluhan tsb.

Kebutuhan yang sedang & belum dirasakan.

  • Sarana dan prasarana kesehatan dan layanannya, terutama masalah akses.
  • Cara pemasaran hasil palawija.
  • Cara pengolahan pupuk kompos/pupuk hijau.
  • Cara pengairan dan irigasi yang tepat.
  • Pendidikan untuk meningkatkan taraf hidup bagi anak-anak di daerah masyarakatsetempat (terutama yang membantu orang tua sebagai pemulung).
  • Pemaksimalan potensi ekonomi.
  • Manajemen sampah dan toilet yang layak, terutama sekali bagi ke-12 KK yang hidup memprihatinkan.

Potensi masyarakat setempat:

  • Ketua RT dan tokoh masyarakatnya cukup kooperatif
  • Masyarakatnya cukup terbuka dan mudah digerakkan.

Hal yang bisa menjadi ancaman:

  • Ketua RW kurang kooperatif
  • Kurangnya kesadaran warga untuk berinisiatif
  • Terbaginya warga ke dalam tiga kelompok: Pro-RT, Pro-RW dan netral (konflik tertutup)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar