Rabu, 08 September 2010

Hasil Data Pengkajian Lapangan New ComDev BEM UI 2010

Point Penting Hasil Data Pengkajian Lapangan

untuk New Comdev BEM UI 2010

Desa Sukmajaya

  • Terletak di daerah Bogor dengan luas enam hektar, merupakan kawasan paling belakang dalam kelurahan yang berbatasan langsung dengan Desa Bojong.
  • Mencakup lahan kosong yang luas dan belum terolah.
  • Topografi mendukung: wilayah dilingkari sungai dan vegetasinya masih banyak
  • Kawasan pemukiman sederhana.
  • Listrik baru masuk hingga ke sudut-sudut desa empat tahun lalu.
  • Total 92 KK dengan 12 KK di bagian pojok desa dengan kondisi memprihatinkan.
  • Perbandingan penduduk asli dan pendatang = 4:6
  • Transportasi, aksesnya cukup minim. Karena belum terdapat angkutan umum yang menuju ke lokasi, sehingga cara yang memungkinkan untuk menjagkau tempat adalah menggunakan transportasi pribadi atau berjalan kaki.

***

  • Mayoritas masyarakatnya memiliki level ekonomi menengah ke bawah.
  • Tipikal pekerjaan : Beragam. Seperti, petani, buruh, pegawai swasta, dll.
  • 12 KK di belakang bekerja sebagai pemulung.
  • Terdapat pertanian palawija sederhana, akan tetapi belum dikembangkan secara maksimal, terlebih lagi mereka, para petani, belum memiliki pengetahuan teknik pemasaran yang baik.
  • Masalah ekonomi menghambat kegiatan pendidikan disana. Karena walaupun sekolah gratis, namun tidak begitu dengan sarana pelengkap pendidikan. Seperti, alat tulis, buku-buku penunjang, seragam, dll.

***

  • Karang Taruna pernah dibentuk, namun tidak berjalan. Belum terdapat Remaja Masjid.
  • Terdapat pengajian rutin dan arisan sebagai sarana silaturahmi antar warga.

***

  • Belum pernah ada wabah penyakit tertentu.
  • Fasilitas sanitasi cukup baik
  • Akan tetapi, pada 12 KK di belakang, kesadaran sanitasi dan kesehatan masih sangat rendah.
  • Kesadaran membuang sampah pada tempatnya masih rendah.
  • RS terdekat : RS Cibinong.
  • Belum terdapat posyandu resmi.
  • Kesulitan dalam mendapatkan bidan àakibatnya banyak yang menggunakan dukun beranak.
  • Penyuluhan kesehatan diadakan di kantor kelurahan yang cukup jauh, sehingga warga banyak yang malas untuk mengikuti penyuluhan-penyuluhan tsb.

***

Kebutuhan yang sedang & belum dirasakan

  • Sarana dan prasarana kesehatan dan layanannya, terutama masalah akses.
  • Cara pemasaran hasil palawija.
  • Cara pengolahan pupuk kompos/pupuk hijau.
  • Cara pengairan dan irigasi yang tepat.
  • Pendidikan untuk meningkatkan taraf hidup bagi anak-anak di daerah masyarakat setempat (terutama yang membantu orang tua sebagai pemulung).
  • Pemaksimalan potensi ekonomi.
  • Manajemen sampah dan toilet yang layak, terutama sekali bagi ke-12 KK yang hidup memprihatinkan.

Potensi masyarakat setempat:

  • Ketua RT dan tokoh masyarakatnya cukup kooperatif
  • Masyarakatnya cukup terbuka dan mudah digerakkan.

Hal yang bisa menjadi ancaman:

  • Ketua RW kurang kooperatif
  • Kurangnya kesadaran warga untuk berinisiatif
  • Terbaginya warga ke dalam tiga kelompok: Pro-RT, Pro-RW dan netral (konflik tertutup)

Kampung Lio

  • Kampung lio dahulunya adalah daerah yang tidak terlalu padat seperti yng dapat kita lihat untuk sekarang ini, dahulunya daerah ini terdapat banyak sekali kebun-kebun. Tetapi sekitar pada tahun 1995-an daerah ini, menjadi padat disebabkan banyaknya pendatang yang dan akhirnya menetap pada daerah tersebut.
  • Masyarakat “atas” = masyarakat pendatang = ekonomi menengah kebawah.
  • Masyarakat “bawah” = masyarakat asli = ekonomi menengah.
  • Pendidikan: Banyak yang berpendidikan sampai tingkat SMA, namun tidak semua dapat melanjutkan pendidikannya ke tingkat universitas, akibat masalah biaya. Kebanyakan di antaranya, setelah lulus, langsung bekerja.
  • Ekonomi : menengah ke bawah.
  • Tipikal pekerjaan: Beragam, namun kebanyakan bekerja sebagai pegawai negeri dan pedagang sayur. Ada juga yang bekerja sebagai pegawai di rumah-rumah makan, seperti Pizza Hut atau PT Pertamina.
  • Kesehatan: Tidak pernah ada wabah penyakit yang serius di Kampung Lio, khususnya di daerah RT 02. Hanya saja, lingkungan warga masih belum benar-benar bersih dari masalah lingkungan, seperti sampah.

***


Kebutuhan yang sedang & belum dirasakan.
Kebutuhan yang sedang dirasakan masyarakat.
· Kebutuhan ekonomi : beberapa membutuhkan tambahan modal usaha.
Kebutuhan yang belum dirasakan masyarakat.
· Mengenai perihal warga ‘pendatang’ yang tinggal di lingkungan ‘atas’.
hal ini disebabkan padatnya aktifitas dan kreatifitas yang mereka lakukan dalam berbagai sektor.
Hambatan fisik
· Hambatan fisik yang dihadapi masyarakat RT 02 lebih ditekankan pada padatnya daerah pemukiman warga di Kampung Lio
· Adanya kesenjangan antara masyarakat pendatang dan masyarakat asli (permasalahan sosial)

Ancaman dalam menananggulangi pemecahan masalah

  • Adanya tumpukan sampah yang cukup banyak.
  • Kerumitan Birokrasi pemerintah .
  • Kurangnya rasa kebersamaan dan toleransi antara masyarakat atas dan masyarakat bawah.
  • Adanya kesenjangan sosial.

Potensi masyarakat setempat

  • Adanya kekuatan integrasi masyarakat setempat, warganya cukup kompak.
  • Mudahnya akses transportasi, informasi, atau prasarana
  • Adanya program yastim.
  • Pada kampung lio sering ada kelompok asosiasi di luar masyarakat yang memberi bantuan.


Kampung Gedong

  • Terletak di belakang jalan Margonda Raya dan Margo City Mall, Kota Depok. Merupakan kawasan paling belakang yang berbatasan dengan Sungai Ciliwung.
  • Sarana transportasi sudah cukup memadai. Akan tetapi, keadaan jalan belum baik.
  • Kawasan pemukiman sederhana dan tidak lagi termasuk kawasan hijau.
  • Terjadi penumpukan sampah di pinggiran Sungai Ciliwung tsb; Terdapat TPA tidak resmi. Sehingga sering terjadi banjir, seperti pada tahun 1998 dan 2007
  • Disekitar RT 02 Kampung Gedong, terdapat perumahan kecil.

***

  • Ekonomi: Menengah ke bawah.
  • Tipikal pekerjaan: 48% dari penduduk tidak memiliki pekerjaan tetap. Selainnya PNS, pegawai swasta, atau wirausaha.
  • Pendidikan: Mayoritas lulusan SMA & SD
  • Kesehatan:

§ PuskesmasàMudah dijangkau.

§ Kegiatan yang terdapat di posyandu dan posbindu berjalan baik, walau kadang masih terkendala dengan dana.

§ Kesadaran akan kesehatan cukup minim = sering membuang sampah di pinggir sungai.

§ Melakukan pengolahan sampah dengan cara yang kurang tepat, yaitu dengan cara memilah dan kemudian dibakar. Jelas menimbulkan efek yang tidak baik untuk kesehatan akibat dari asap dan bau (ketika hujan.

***

  • Terbagi 3 kelompok secara daerah yaitu :

Masyarakat daerah ‘atas’, masyarakat daerah perumahan, masyarakat daerah ‘bawah’.

  • Terdapat perbedaan yang mencolok antara penduduk pendatang dengan penduduk asli.
  • Pemimpin berpengaruh (Bapak/Ibu RT, Bapak RW)
  • Masyarakat cukup aktif mengikuti pengajian dan arisan. Juga terdapat kesadaran akan gotong royong.
  • Dilihat dari acara-acara yang ada dan berjalan dapat dinilai bahwa masyarakat di sana cukup terintegrasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar