Kamis, 24 Juni 2010

Terminasi Kedua ComDev BEM UI 2010 - 13 Juni 2010

SALAM COMDEV!

Minggu, 13 Juni 2010 duta Comdev 2010 datang kembali ke Desa Leuwinanggung untuk melakukan terminasi yang kedua kepada warga Rw 04 Desa Leuwinanggung. Terminasi kedua kali ini masih diperuntukkan untuk seluruh warga Rw 04 Desa Leuwinanggung dengan menitikberatkan pada masalah kebersihan lingkungan (khususnya masalah sampah) dan kesehatan. Bertempat di Musholla Al-Anwar yang terletak di Rt 01 Acara yang ditujukan untuk bapak, ibu dan remaja Rw 004 yaitu suatu talkshow mengenai sampah dan cara pengolahannya. Sedangkan di kediaman Ibu Sri Rt 02 Rw 004, diselenggarakan berbagai macam acara bagi anak-anak. Seperti, menonton film edukasi, bermain bersama, pemberian pengetahuan dan pelatihan mencuci tangan juga menggosok gigi dengan cara yang tepat.

Di bawah ini merupakan review singkat dari acara terminasi kedua.

I. Seminar sampah

Tidak terelakkan lagi bahwa setiap hari kita bertemu langsung dengan sampah. Dan apa yang terlintas dipikiran kita ketika ada pembicaraan tentang sampah? Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.

Apakah Anda pernah berfikir untuk mengubah sampah mejadi sesuatu yang bermanfaat? Community Development BEM UI 2010 mengangkat sampah sebagai tema talkshow pada acara terminasi kedua. Seminar yang diikuti oleh warga Rw 004 Desa Leuwinanggung yang di dominasi ibu-ibu mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang bagaimana cara memisahkan sampah organik dan anorganik. Selain itu, dijelaskan pula cara-cara mendaur ulang sampah menjadi barang yang berguna, bahkan dapat menghasilkan uang. Seminar yang berlangsung dari pukul 10.00 WIB di Mushola Al-Anwar dengan dimoderatori Fathia berjalan lancar. Antusisme warga yang bertanya membuat susana ruangan menjadi lebih ramai.

Pembicara dalam seminar ini di datangkan dari dua sisi yang berbeda. Pertama dari sisi kesehatan, yaitu Kak Yovita dan dari segi sosial yaitu Kak Dahlia. Kak Yovita yang merupakan mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat, tentunya mengetahui dampak-dampak yang ditimbulkan dari sampah yang dibiarkan begitu saja. Dia menjelaskan bahaya dari pembuangan sampah secara sembarangan. Seperti yang kita ketahui berdasarkan sifatnya, sampah di bagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik adalah sampah yang dapat di daur ulang. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat di daur ulang. Dalam seminar tersebut Kak Yovita menjelaskan cara-cara pemilahan sampah yang baik dan benar. Dia mengajak warga untuk membuang sampah sesuai dengan sifat sampah itu sendiri. Sedangkan dari sisi sosial, Kak Dahlia memaparkan tentang bagaimana mengolah sampah menjadi barang yang bermanfaat juga memberikan beberapa contoh dari daur ulang sampah dengan maksud ingin memberi contoh konkrit kepada peserta talkshow bahwa sampah dapat bermanfaat apabila kita dapat mengolah sampah tersebut menjadi sesuatu hal yang bermanfaat.

II. Acara Anak

Minggu pagi yang cerah, sekitar pukul 08.00 WIB, rombongan duta Comdev telah sampai di Desa Leuwinanggung. Terlihat beberapa anak kecil yang sedang memperhatikan rumah ibu Sri yang masih kosong. Rumah ibu Sri dipakai untuk menonton film dan bermain anak-anak bersama para duta Comdev minggu lalu. Begitu juga dengan minggu ini. Anak-anak tersebut berharap akan ada lagi kegiatan serupa minggu lalu. Harapan mereka akan terkabul beberapa menit lagi. Duta Comdev memberitahu anak-anak yang sudah datang untuk kembali ke rumah dan membawa sikat gigi beserta gelas untuk kumur-kumur karena akan ada sosialisasi mengenai cara menyikat gigi dan cuci tangan yang baik dan benar. Sebagian dari duta Comdev juga menjemput beberapa anak di Rt 01 untuk ikut bepartisipasi dalam acara ini.

Selagi anak-anak kembali ke rumah, Duta Comdev yang telah datang langsung menyiapkan rumah ibu Sri dengan membersihkan tempat yang akan dipakai. Setelah itu beberapa Duta Comdev berdatangan untuk membantu persiapan menonton film. Tak disangka, sudah ada beberapa anak yang menunggu di luar, lengkap dengan sikat gigi dan gelas di tangan. Namun Ada pula anak-anak yang datang namun belum membawa sikat gigi dan gelas, panitia pun memberitahu mereka untuk membawa perlengkapan tersebut. Sayangnya, panitia tidak mendapatkan LCD untuk sesi menonton film kali ini. Dengan berat hati, anak-anak menonton film hanya dengan menggunakan laptop saja. Ukuran layar laptopnya pun cukup besar. Meskipun demikian, anak-anak tidak kehilangan semangat untuk menonton film. Anak-anak juga masih terus berdatangan walaupun acara telah dimulai. Setelah menonton film, acara dilanjutkan dengan permainan-permainan. Permainan kali ini membutuhkan konsentrasi yang cukup banyak. Permainannya sederhana, anak-anak hanya harus memegang bagian tubuh seperti dahi, pipi, hidung, dan lainnya yang disebutkan oleh kakak panitia. Akan tetapi, kakak panitia mengecoh mereka dengan memegang bagian tubuh yang tidak sesuai dengan ucapan mereka. Awalnya, banyak anak yang melakukan kesalahan namun lambat laun mereka memahami permainan. Beberapa anak mengeluh untuk pindah lokasi permainan dan mengganti permainannya dengan benteng. Kakak-kakak panitia pun menuruti kemauan mereka. setelah tiba di lapangan, panas menyengat cukup terik. Anak-anak kembali mengeluh, meski ada beberapa ada yang bertahan untuk main benteng. Duta Comdev pun berunding dan menghasilkan keputusan untuk kembali bermain di dalam ruangan saja karena ada balita-balita yang belum mengerti ataupun belum mampu bermain benteng. Di dalam ruangan, anak-anak dibagi dalam enam kelompok karena akan diadakan sharing. Setiap kelompok terdiri dari delapan sampai sepuluh anak. Di dalam kelompok, anak-anak memperkenalkan diri dan menceritakan apa kegiatan mereka. Setelah itu, kelompok kembali bermain, entah itu permainan domikado atau sekedar tebak-tebakan mengenai pengetahuan umum. Sesi sharing pun usai. Dilanjutkan dengan sesi pengetahuan mengenai pentingnya mencuci tangan yang baik dan benar. Anak-anak pun mempraktekkan dengan gembira dan bergantian. Setelah itu, anak-anak minum susu yang telah disediakan oleh panitia. Selesai dengan minum susu, kak Lystia, dibantu Kak Adit, mengajarkan anak-anak langkah-langkah menyikat gigi yang baik dan benar. Anak-anak memperhatikan mereka dengan seksama. Kak Lystia juga mengingatkan anak-anak untuk menyikat gigi dua kali sehari. Materi telah lengkap diberikan, secara bergantian anak-anak mempraktekan materi yang baru saja diberikan kak Lystia. Ketika mereka menyikat gigi, gerutu mulai terdengar. Ternyata kakak panitia memberikan pasta gigi untuk orang dewasa yang sensasi mint-nya cukup kuat, lidah mereka belum terbiasa akan sensasi mint tersebut. Tidak terasa, matahari sudah berada tepat di atas kepala. Sesi demi sesi telah kami lewati dari sesi menonton film, sesi permainan, sesi sharing, sesi cuci tangan, sesi minum susu sampai sesi menyikat gigi yang baik dan benar. Meskipun ada beberapa anak yang pulang di tengah-tengah acara dan ada yang tidak membawa sikat gigi, acara tetap berlangsung dengan baik. Semoga acara ini memberikan manfaat bagi anak-anak Leuwinanggung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar